Bunga - Bunga Khas Nusantara

1. Bunga Melati

Sejarah singkat Melati
Sejak beberapa waktu terakhir Melati telah dianggap sebagai "Raja Minyak Bunga", sedangkan Mawar dianggap "Ratu Minyak Bunga". Rupanya hal ini adalah karena Melati adalah yang paling maskulin dari semua minyak bunga yang ada. Menarik untuk dicatat bahwa dibutuhkan sekitar 8.000 bunga yang dipilih dengan teliti dan hati-hati untuk menghasilkan 1 gram (sekitar 1 ml.) melati absolute.

Bunga Melati memiliki aroma dasar aroma manis dan halus tetapi dengan latar belakang animalic seperti bunga hidup. Melati memberikan aroma yang unik dan menarik. Aroma melati yang menyatu dengan budaya kita dalam bentuk spiritualitas, tradisi dan juga obat-obatan. Melati sambac memiliki aroma yang meremajakan, energik dan meningkatkan energi. Melati adalah termasuk kelompok tanaman semak, ditanam secara komersial untuk produksi bunga dan minyak esensial. Sebagian besar bunga melati digunakan sebagai karangan bunga dalam dekoratif, untuk bunga tabur, ritual keagamaan dan sebagian kecil digunakan untuk produksi minyak wangi dan attars. Minyak melati mutlak digunakan dalam parfum bermutu tinggi
Ada beberapa jenis melati tapi yang banyak tersedia adalah Melati sambac dan Melati grandiflorum. Ini biasanya digunakan untuk aroma bunga dan juga untuk minyak esensial. Melati sambac adalah spesies melati asli Asia Tenggara dan Selatan. Bunga Melati juga merupakan salah satu dari tiga bunga nasional Indonesia. Satu lagi adalah Melati grandiflorum, umumnya dikenal sebagai melati Perancis, melati Spanyol, melati Catalonian, Mallika Mallika dalam bahasa Sansekerta; chameli Chameli, juhi Juhi, atau Motiya Motiya dalam bahasa India.

Asal Usul Melati
Melati berasal dari Nusantara, India dan China, di mana selama berabad-abad melati telah menjadi salah satu bahan untuk minyak yang paling berharga yang digunakan dalam aromaterapi dan untuk beberapa tujuan seremonial. Melati saat ini juga sedang dibudidayakan di Spanyol, Perancis, Mesir, Aljazair, Maroko dan negara-negara lain di dunia. Minyak melati bersama dengan minyak mawar, dianggap minyak yang paling mahal dan eksotis yang digunakan untuk bahan wewangian sampai dengan hari ini.

Habitat dan penyebaran Melati
Istilah Melati mungkin berasal dari kata Persia yang berarti Yasmine "aroma", yang diadopsi dalam bahasa Arab sebagai Yasym diberikan kepada bunga melati. Jasminum grandiflorum adalah tanaman asli Kashmir, Afghanistan dan Iran. Sementara Jasminum sambac adalah tanaman asli Nusantara (Indonesia), India Selatan dan Tengah. Melati banyak ditemukan di bagian hangat dari benua Eropa, Asia, Afrika dan daerah Pasifik tetapi hampir tidak ada ditemukan di Amerika. Produksi tahunan melati lebih dari 15 ton dengan produsen terbesar adalah Mesir, diikuti oleh Maroko, India, Italia, Perancis dan China, Indonesia.

Nama Botani Melati
Jasminum sambac adalah tanaman kerdil merambat, semak lebat hijau mencapai ketinggian antara 0,5-1 m. Ini adalah spesies yang paling ideal untuk budidaya di Indonesia dan Kerala (India). Hanya beberapa varietas berkembang biak dengan biji di alam liar. Bunga-bunga mekar sepanjang tahun. Bunga Melati sangat wangi, dengan mahkota putih. Bunga-bunga terbuka di malam hari hingga pagi hari. Jasminum grandiflorum adalah tanaman merambat atau tumbuh hampir tegak atau tumbuhan semak.

Kandungan kimia Bunga Melati
Melati kering coklat kekuningan dengan bau yang khas dari bunga melati. Perkiraan komposisi minyak bunga melati antaralain enfleurage adalah benzil asetat, ∂ - linalool, linalyl asetat, benzil alkohol, melati, indol dan metil anthranilate. Minyak Melati mutlak adalah cairan kekuningan yang jelas kental coklat memiliki bau halus bunga melati segar.

Penggunaan minyak melati
Minyak esensial melati adalah minyak alami dengan aroma bunga yang paling halus, membuatnya menjadi bahan yang penting dalam banyak produk kosmetik. Melati adalah salah satu yang tertua yang diketahui dan yang paling banyak digunakan sebagai aroma tumbuhan.
Bangsa - bangsa di Asia banyak menggunakan melati sebagai bunga putih yang cantik untuk berbagai upacara dan ritual keagamaan. Minyak melati ini merupakan salah satu yang paling umum digunakan untuk meditasi, merangsang perasaan harmoni dan optimisme, mendorong sukacita dan kebahagiaan dan lain sebagainya. Melati adalah juga merupakan salah satu tanaman hias yang paling banyak ditanam di Indonesia, India dan Bangladesh. Bunga melati juga digunakan untuk sejumlah tujuan dalam Aromaterapi, untuk penenang, untuk mandi, kosmetik dan banyak lagi. Penggunaan minyak esensial melati sangat luas dan hampir tidak terbatas.


2. Bunga Mawar

Mawar merupakan tanaman bunga hias yang berupa herba dengan batang berduri. Mawar dikenal sebagai Ratu Bunga atau bunga ros dianggap merupakan simbol dan lambang kehidupan religi dalam kehidupan manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur, namun dalam perkembangannya, mawar menyebar luas di daerah-daerah yang beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis).
Bunga mawar biasanya oleh masyarakat digunakan antara lain sebagai bunga tabur pada upacara kenegaraan atau tradisi ritual, tanaman hias di taman/halaman terbuka, tanaman hias dalam pot pengindah dan penyemarak ruang tamu ataupun koridor, diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum atau obat-obatan.

Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang asalnya dari negara Belanda atau Holand. Mawar yang paling banyak peminatnya adalah tipe Hybrid Tea dan Medium, karena mawar type ini memiliki variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah padam dan tingkat produktivitasnya tinggi, bisa mencapai 120-280 kuntum bunga/m2 lahan /tahun.
Varietas-varietas mawar hibrida (Hybrid Tea) yang banyak ditanam di Indonesia adalah jenis Coctail, Diplomat, Idole, Jacaranda, Laminuette, Osiana, Pareo, Samorai, Sonate de Meilland, Sonia, Sweet Sonia, Tineke, Vivaldi, White Success dan Yonina. Sedangkan mawar tipe Medium antara lain adalah Golden Times, Jaguar, Sissel, Laser, dan Kiss.

Kelebihan dari varietas mawar hibrida adalah bunganya mampu tahan lama dan warna-warninya menarik. Mawar tipe Hybrid Tea bertangkai bunga 80-120 cm, tipe Medium 40-60 cm.


3. Bunga Anggrek

Sejarah singkat Anggrek, Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang memiliki bungan indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 60 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.

Jenis Tanaman Anggrek
Jenis anggrek yang terdapat di Indonesia termasuk jenis yang indah antara lain:
a. Vanda tricolor terdapat di Jawa Barat dan di Kaliurang, Sleman Yogyakarta,
b. Vanda hookeriana, berwarna ungu berbintik-bintik berasal dari Sumatera,
c. Anggrek larat/Dendrobium phalaenopis,
d. Anggrek bulan/Phalaenopsis amabilis,
e. Anggrek Apple Blossom,
f. Anggrek Paphiopedilun praestans yang berasal dari Irian Jaya serta,
g. Anggrek Paphiopedilun glaucophyllum yang berasal dari Jawa Tengah.

Berdasarkan sifat hidupnya tanaman anggrek dapat dibedakan, yaitu:
a. Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.
b. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditumpangi, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
c. Anggrek tanah/anggrek Terrestris adalah jenis anggrek yang hidup di atas tanah.

Manfaat dan Penggunaan Bunga Anggrek,
Manfaat utama tanaman anggrek ini adalah sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yang khas. Selain itu anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-obatan, bahan minyak wangi/minyak rambut.

No comments:

Post a Comment

Labels